Mangrove

Satu tahun yang lalu saya mengikuti kuliah lapangan di mangrove information center (BALI), banyak ilmu yang saya dapatkan disana. diantaranya adalah sebagai berikut :

Hutan mangrove merupakan suatu kawasan dengan tanah yang anaerob (tidak ada udara) jika tergenang dengan air pada saat pasang, maka beberapa species yang berada di kawasan mangrove ini mempunyai akar napas / akar udara yang mambantu tumbuhan ini bernapas pada saat kondisi tanah anaeob. Ada beberapa tipe perakaran udara yang di miliki oleh tumbuhan tersebut, yaitu akar pasak, akar tunjang, akar lutut dan akar papan (banir).
Mangrove mempunyai banyak jenis tumbuhan yang tumbuh di daerah dekat batas pasang surutnya air laut. Menurut Chapman (1984), mangrove di bagi menjadi 2 kategori yaitu flora mangrove inti dan flora mangrove pinggiran yang di bedakan dari perannya. Flora mangrove inti mempunyai peran penting / utama dalam formasi mangrove, contoh dari flora ini adalah Rhizophora, Bruguiera, Ceriops, Kandelia, Soneratia, Avicenia, Nypa, Xylocarpus, Deris, Acanthus, Lumnitzera, Scyphyphora, dan Dolichandron. Sedangkan Flora mangrove Pheripheral (pinggiran) secara ekologi selain berperan dalam formasi mangrove flora ini juga berperan penting dalam formasi hutan lain, contohnya adalah Exoecaria agalloca, Acrosticum auerum, Cerbera manghas, Heritiera littoralis, dan Hibiscus tilliaceus. Menurut Tomlison (1984), mangrove di bedakan menjadi 3 kelompok yaitu kelompok mayor, kelompok minor (tumbuhan pantai), dan kelompok asosiasi mangrove. Kelompok mayor merupakan kelompok mangrove yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan mangrove dan tidak menyebar ke dalam komunitas daratan, contohnya adalah Avicennia (Avicennia lanata), Rhizophora (Rhizophora mucronata), Bruguiera (Bruguiera gymnorriza), Ceriop (Ceriop tagal), Sonneratia (Sonneratia alba), Nypa (Nypa fruticans), Kandelia dan Lumnitzera. Kelompok minor atau sering di sebut juga dengan tumbuhan pantai merupakan tumbuhan yang tidak mencolok di sekitar habitat dan merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai tegakan murni, Contohnya adalah Aegiceras floridum, Xylocarpus granatum, dan Excoecaria agallocha. Sedangkan kelompok asosiasi mangrove merupakan tumbuhan yang tidak berada pada komunitas mangrove tetapi sering di temukan dalam tumbuh-tumbuhan darat, contohnya adalah Calophylum inophyllum, Terminalia catapa, Thespesia populnea, Sesuvium portulacastrum, Barrringtonia asiatica dan Pongamia pinnata.

Kesimpulan dari kuliah lapangan ini adalah sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan antara mangrove dengan bakau, yaitu bahwa mangrove merupakan vegetasi / seluruh pohon dan semak-semak yang tumbuh di daerah batas pasang surut air laut, sedangkan bakau hanya salah satu jenis dari tumbuhan yang ada.
2. Indonesia merupakan negara dengan hutan mngrove terluas yaitu sekitar 4,25 juta ha tetapi merupakan negara dengan kerusakan mangrove yang terbesar, hal ini di karenakan over cutting, alih fungsi untuk pembuatan tambak, pertokohan, perumahan, bandara, pelabuhan, jalan, dan lain lain.
3. Flora mangrove di bagi menjadi 2 kategori yaitu flora mangrove inti dan flora mangrove pinggiran yang di bedakan dari perannya. Mangrove juga di bedakan menjadi 3 kelompok yaitu kelompok mayor, kelompok minor (tumbuhan pantai), dan kelompok asosiasi mangrove.
4. Ada beberapa tipe perakaran udara yang di miliki oleh tumbuhan mangrove, yaitu akar pasak, akar tunjang, akar lutut dan akar papan (banir).
5. Ada 3 jenis benih tumbuhan mangrove yaitu, benih vivipar, kriptovivipar dan benih normal.
6. Mangrove mempunyai beberapa fungsi seperti fungsi fisik, biologis dan ekonomi dan beberapa manfaat seperti pemanfaatan fauna dan hasil hutannya.


dan perlu diketahui juga bahwa mangrove sangat bermanfaat untuk budidaya rumput laut, ikan, udang dan kepiting dan juga ada beberapa buah dari tanaman mangrove yang dapat dijadikan minuman/jus...

info lebih lanjut bisa langsung berkunjung ke Mangrove Information Center yang berada di Jl. By Pass Ngurah Rai km 21, Suwung Kauh – Denpasar, Bali

semoga bermanfaat......