Minggu, 05 Juni 2011

SMS center (pusat pesan SMS)

cerita dulu nh dikit.....
hahhahahaha....

kemaren lg sms an, nah tiba2 ......doooooooooooooooooooooonkkkkkk...gak bisa sms, waduh bingung dah kenapa nh gak bisa sms lg. padahal td nya gak kenapa2...wahahahahahahha

pusing puter kepala...eh salah kepala gak bisa di puter nanti bisa copot lg....hahahah
nah loh kenapa ke puter kepala...hheheheh
balik lg dah ke masalahnya....
kebingungan ku pun bertambah lg, gk bisa sms tp kok bisa nerima sms..wkwkwkwkwkw...lucu nh hp, apa rusak yaaaaaa...hahahah

nah berdering hp , triiing triiiing,heheheh :
ta baca dah sms nya,bunyi sms nya gini... "berapa ya nomor pusat sms di kartu "zttttttttttttt" sensor dah nama kartunya...hahhahaha...nanti disangka mau promosi...:P
rupanya kawan ku pun punya masalah yg sama..kwkwkwkwk..:)

waduh akhirnya saya pun merasa ada kesalahan dr no. pusat sms nya...ta cr dah di mbah gooogleeeee......hhehehhe



akhirnya ketemu nomor center sms nya...whahahaha...
terus saya coba n taaaaaaaaadaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaraaaaaaaaaaaaaaaa.....kwkkwkwkwk

akhirnya bs sms lg..hahahhaha

rupanya emank bener ada kesalahan di no. pusat sms nya...hihihihi...


^_^

bagi temen2 yang punya problem sama dengan saya, nh ada nomor pusat sms beberapa provider :

(1) Mentari [Indosat] : +62816124
(2) IM3 [Indosat] : +62855000000
(3) Simpati & Kartu As [Telkomsel] : +6281100000
(4) XL [Excelcomindo] : +62818445009
(5) Three [Hutchinson] : +6289644000001
(6) Axis [Lippo Tel] : +628315000032


okey semoga bermanfaat yaaaaa.....:)

Kisah Jilbab Hati

ini cerita di khususkan bagi kaum hawa....
silakan dibaca ya...:)


Kisah jilbab hati

Ada seorang wanita yang dikenal taat beribadah. Ia kadang menjalankan ibadah sunnah. Hanya satu kekurangannya. Ia tak mau berjilbab. Menutup auratnya. Setiap kali ditanya ia hanya tersenyum dan menjawab, “Insyaallah. Yang penting hati dulu yang berjilbab.” Sudah banyak orang yang menanyakannya maupun menasehatinya. Tapi jawabannya tetap sama.



Hingga di suatu malam… Ia bermimpi sedang di sebuah taman yang sangat indah. Rumputnya sangat hijau, berbagai macam bunga bermekaran. Ia bahkan bisa merasakan segarnya udara dan wanginya bunga. Sebuah sungai yang sangat jernih hingga dasarnya kelihatan, melintas di pinngir taman. Semilir angin pun ia rasakan di sela-sela jarinya. Ia tidak sendiri. Ada beberapa wanita disitu yang terlihat jjuga menikmati keindahan taman. Ia pun menghampiri salah satu wanita. Wajahnya sangat bersih, seakan-akan memancarkan cahaya yang sangat lembut.



“ Assalamualaikum, saudariku..” “Wa alaikumsalam.. Selamat datang, saudariku.” “Terima kasih. Apakah ini surga?” Wanita itu tersenyum. “Tentu saja bukan, saudariku. ini hanyalah tempat menunggu sebelum ke surga.” “Benarkah? Tak bisa kubayangkan seperti apa indahnya surga jika tempat menunggunya saja sudah seindah ini. ” Wanita itu tersenyum lagi. “Amalan apa yang bisa membuatmu kemari, saudariku?” “Aku selalu menjaga waktu sholat dan aku menambahnya dengan ibadah sunnah.” “Alhamdulillah..” Tiba-tiba jauh di ujung taman ia melihat sebuah pintu yang sangat indah. Pintu itu terbuka. Dan ia melihat beberapa wanita yang berada di taman mulai memasukinya satu persatu. “ Ayo, kita ikuti mereka.” kata wanita itu sambil setengah berlari. “Apa di balik pintu itu?” katanya sambil mengikuti wanita itu. “Tentu saja surga, saudariku” larinya semakin cepat. “Tunggu…tunggu aku..” ia berlari namun tetap tertinggal. Wanita itu hanya setengah berlari sambil tersenyum padanya. Ia tetap tak mampu mengejarnya meski ia sudah berlari. Ia lalu berteriak, ” Amalan apa yang telah kau lakukan hingga kau begitu ringan?” “Sama denganmu, saudariku.” jawab wanita itu sambil tersenyum.



Wanita itu telah mencapai pintu. Sebelah kakinya telah melewati pintu. Sebelum wanita itu melewati pintu sepenuhnya, ia berteriak pada wanita itu, “Amalan apalagi yang kau lakukan yang tidak kulakukan?” Wanita itu menatapnya dan tersenyum. Lalu berkata, “Apakah kau tak memperhatikan dirimu apa yang membedakan dengan diriku?” Ia sudah kehabisan napas, tak mampu lagi menjawab.



“ Apakah kau mengira Rabbmu akan mengijinkanmu masuk ke surgaNya tanpa jilbab menutup auratmu?”



Tubuh wanita itu telah melewati pintu, tapi tiba-tiba kepalanya mengintip keluar, memandangnya dan berkata, “Sungguh sangat disayangkan amalanmu tak mampu membuatmu mengikutiku memasuki surga ini. Maka kau tak akan pernah mendapatkan surga ini untuk dirimu. Cukuplah surga hanya sampai di hatimu karena niatmu adalah menghijabi hati. ” Ia tertegun..lalu terbangun..beristighfar lalu mengambil air wudhu. Ia tunaikan sholat malam. Menangis dan menyesali perkataannya dulu..berjanji pada Allah sejak saat itu ia akan menutup auratnya.



semoga dapat memberikan renengan sejenak bagi wanita2 muslim...:)

AZAZIL

ini dia cerita tentang azazil, siapakah azazil itu.... ?????


Azâzîl (Bahasa Arab: عزازل, Inggris: Azazel, Izazil) adalah nama asli dari Iblis dan merupakan nenek moyang para Jin. Menurut legenda bahwa sebelum diciptakannya Adam, Azâzîl pernah menjadi Imam para Malaikat atau Sayyid al-Malaikat (Penghulu para Malaikat),Khazin al-Jannah (Bendaharawan Surga) dan Abu al-Jan (Bapak para Jin).

Azâzîl terdiri atas al-‘azâz yang berarti 'hamba' dan al-îl yang berarti 'melata'. Kata al-‘azâz berasal dari al-‘izzah yang berarti kebanggaan atau kesombongan. Dinamakan demikian karena ia tercipta dari api.

Julukan Azâzîl
Azâzîl sangat banyak memiliki julukan, seperti Sayidul Malaikat dan Khazinul Jannah.
Di setiap langit ia memiliki julukan yang sangat bagus, yaitu:
Langit Pertama (ar-Rafii'ah)
al-Abid ahli ibadah, selalu mengabdi luar biasa kepada Allah,

Langit Kedua (al-Maa'uun)
ar-Raki ahli ruku

Langit Ketiga (al-Maziinah)
as-Saajid ahli sujud

Langit Keempat (az-Zahirah)
al-Khaasyi selalu merendah dan takluk kepada Allah

Langit Kelima (al-Muniirah)
al-Qaanit selalu ta'at

Langit Keenam (al-Khaliishah)
al-Mujtahid bersungguh-sungguh dalam beribadah

Langit Ketujuh (al-Ajiibah)
az-Zahid sederhana dalam menggunakan sarana hidup.

ADALAH Azazil, malaikat yang dikenal penduduk surga, karena doanya mudah dikabulkan oleh Allah. Karena selalu dikabulkan oleh Allah, para malaikat pernah memintanya, untuk mendoakan agar mereka tidak tertimpa laknat Allah.

suatu ketika, saat berkeliling di surga, malaikat Israfil mendapati sebuah tulisan, "Seorang hamba Allah yang telah lama mengabdi, akan mendapat laknat, karena telah menolak perintah Allah." Tulisan yang tertera di salah satu pintu surga, tulisan itu membuat Israfil menangis. Ia takut, yang dimaksud di tulisan tersebut adalah dirinya. Beberapa malaikat yang lain juga menangis
dan punya ketakutan yang sama seperti Israfil, setelah mendengar kabar, tentang tulisan di pintu surga itu, dari Israfil. Mereka lalu sepakat mendatangi Azazil, dan meminta didoakan oleh azazil, agar tidak tertimpa laknat dari Allah. Setelah mendengar penjelasan dari Israfil, dan para malaikat yang lain, Azazil lalu memanjatkan doa.

"Ya Allah. Janganlah Engkau murka atas mereka."

Selama 120.000 tahun, Azazil, sang penghulu para malaikat, menyandang semua gelar kehormatan dan kemuliaan, dan ketika para malaikat melakukan musyawarah besar atas undangan Allah SWT. Ketika itu, Allah SWT mengutarakan maksud untuk menciptakan pemimpin (Khalifah) di bumi.

"Sesungguhnya Aku hendak menciptakan seorang khalifah (pemimpin) di muka bumi."
(QS. Al Baqarah : 30)

Semua malaikat menjawab,

"Ya Allah, mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di muka bumi, yang hanya akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah di bumi, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau." (QS. Al Baqarah : 30)

Allah menjawab kekhawatiran para malaikat, dan meyakinkan bahwa,

"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al Baqarah : 30)

Allah lalu menciptakan manusia pertama, yang diberi nama Adam. Kepada para malaikat, Allah memperagakan kelebihan dan keistimewaan Adam, yang menyebabkan para malaikat mengakui kelebihan Adam atas mereka. Lalu Allah menyuruh semua malaikat agar bersujud kepada Adam, sebagai wujud kepatuhan dan pengakuan atas kebesaran Allah. Seluruh malaikat pun bersujud, kecuali Azazil.

"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk
golongan orang-orang yang kafir" (Al Baqarah: 34)

Sebagai penghulu para malaikat, dengan semua gelar dan sebutan kemuliaan, Azazil merasa tak pantas bersujud pada makhluk lain, termasuk Adam, karena merasa penciptaan dan statusnya yang lebih baik dari adam. Allah melihat tingkah dan sikap Azazil, lalu bertanya dan memberi gelar baru baginya, yaitu Iblis.

"Hai Iblis, apakah yang menghalangimu untuk bersujud
kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri (takabur) ataukah kamu merasa termasuk orang-orang yang lebih tinggi?"

Mendengar pernyataan Allah, bukan permintaan ampun yang keluar dari Azazil, bahkan sebaliknya, ia malah menantang dan berkata,

"Ya Allah, aku (memang) lebih baik dibandingkan Adam. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Adam Engkau ciptakan dari tanah."

Mendengar jawaban Azazil yang sombong, Allah berfirman.

"Keluarlah kamu dari surga. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang diusir".

Azazil alias Iblis, sejak itu tak lagi berhak menghuni surga. Kesombongan dirinya, yang merasa lebih baik, lebih mulia dibanding makhluk lain ,telah menyebabkannya menjadi penentang Allah yang paling nyata. Padahal Allah sungguh tak menyukai orang-orang yang sombong.

"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai."

Bibit kesombongan Azazil sebenarnya sudah ada, sejak Israfil dan para malaikat mendatanginya, agar mendoakan para malaikat. ketika itu, ketika mendengar penjelasan Israfil, Azazil berkata,
"Ya Allah! Hamba-Mu yang manakah yang berani menentang perintah-Mu, sungguh aku ikut mengutuknya."

Azazil lupa bahwa dirinya adalah hamba Allah, dan tak menyadari, bahwa kata "hamba" yang tertera pada tulisan di pintu surga, bisa menimpa siapa saja, termasuk dirinya.

Lalu, ketika mendengar ketetapan Allah, Iblis bertambah nekat dan meminta kepada Allah, agar diberi dispensasi. Iblis berkata,

"Ya Allah, beri tangguhlah aku sampai mereka ditangguhkan."

Allah bermurah hati, dan Iblis mendapat apa yang dia minta, yaitu masa hidup panjang, selama manusia masih hidup di permukaan bumi, sebagai khalifah. Ia lalu bersumpah akan menyesatkan Adam dan anak cucunya, seluruhnya, Kecuali hamba-hambaMu yang mukhlis di antara mereka.

" Maka kata Allah, "Yang benar adalah sumpah-Ku dan hanya kebenaran itulah yang Kukatakan. Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka jahanam dengan jenis dari golongan kamu dan orang-orang yang mengikutimu di antara mereka semuanya."

Sebelum dilaknat oleh Allah, Azâzîl memiliki wajah rupawan cemerlang, mempunyai empat sayap, banyak ilmu, terbanyak dalam hal ibadah serta menjadi kebanggan para malaikat dan dia juga pemimpin para malaikat karubiyin dan masih banyak lagi.

Setelah ia enggan untuk bersujud kepada Adam, Allah merubahkan mukanya pada asalnya yang sangat indah cemerlangan menjadi bentuk seperti babi hutan. Allah merubah kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung, wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya. Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai.


semoga bermanfaat...:)

DAJJAL

dapat mesasage di fb, baca-baca nh message menarik jg kalo di tulis di blog...yasudah dimasukin aja......di bolehin jg sama yg ngasih. heheheheh....

nih cerita tentang dajjal :


Banyak pendapat tentang siapa dajjal sebenarnya apakah berwujud seperti manusia ataukah sekedar sifat yang dimiliki oleh suatu kaum yang laknat disini akan sedikit kita bahas siapa dajjal sebenarnya. Dajjal adalah seorang manusia. Dia bukan Jin atau makhluk lain ia adalah manusia yg ditangguhkan ajalnya “MinalMunzharin” seperti halnya Nabi Isa as yg di angkat oleh Allah swt ke atas langit dan ditangguhkan kematiannya sehingga beliau nantinya turun keatas muka bumi ini lalu beliau akan mati dan di kuburkan di Madinah AlMunawwarah. Sama juga halnya dgn Iblis yg di tangguhkan kematiannya sehinggakiamat nanti. Dajjal adalah manusia yang berhati Iblis. Ayah dan ibunya berketurunan Turki dan Mesir. Mereka berasal dari sebuah kampung kecil bernama Rablah. kedua orangtuanya adalah kakak beradik seibu sebapa. Mereka berhubungan badan tanpa ikatan perkawinan dan ketika orang kampung mengetahuinya, mereka bersepakat mengusir mereka dari kampung tersebut. Kemudian mereka berpindah ke kampung pedalaman bernama Samiri di negeri Mesir.
Pekerjaan ayahnya menjaga dan membersihkan kandang ternak juga membelah kayu. Setelah beberapa waktu tinggal didalam rumah tumpangan milik seorang peladang, maka mereka berkeinginan untuk mendapatkan anak. Setelah berusaha dengan berbagai upaya isterinya itu tidak juga mengandung maka Isterinya bermunajat memohon supaya diberi petunjuk. Maka satu ketika bermimpilah sang isteri bertemu dengan seorang pendeta kaum mereka (Izazil telah menyerupai dan menjelma sebagai pendeta itu). si istri disuruh memohon pertolongan di sebuah kuil jauh di ujung kampung itu. Sang Isteri menceritakan mimpinya itu pada suaminya dan keesokannya mereka berdua mencari kuil itu. Akhirnya mereka menemukan kuil yang kecil diujung kampung itu sama seperti mimpi isterinya yang didalamnya terdapat sebuah patung anak lembu. Mereka berdua pun membersihkan kuil itu dan melakukan upacara pemujaan dan memohon pertolongan dewa patung anak lembu itu. Setelah beberapa kali memohon tetapi tidak ada hasilnya. Maka mereka pun berhenti dari memohon. Tidak beberapa lama isterinya bermimpi lagi supaya melakukan persetubuhan sewaktu dia datang bulan (haid) di dalam kuil dan dihadapan patung anak lembu itu.

Maka ia pun menceritakan mimpinya itu kepada suaminya dan ketika saat itu tiba mereka pun melakukan seperti yang disuruh didalam mimpi isterinya itu ( Nama Izazil/Azazil dapat kita temukan dalam beberapa kitab tafsir, diantaranya dalam kitab Tafsir Ibnu Katsier, (Mujallad I-1/76 – 77), Tafsir Al- Khozin – Tafsir Al- Baghowi (I-1/48). Nama ini juga ada dalam legenda Yahudi dan digambarkan sebagai SETAN berbadan domba jantan, Izazil sebenarnya merupakan golongan malaikat ketika belum membangkang perintah ALLAH. Ketika Allah menciptakan Adam A.S sebagai calon kholifah di bumi dan memerintahkan seluruh malaikat untuk SUJUD HORMAT (bukan sujud menyembah) kepada Adam yang telah diberikan beberapa kelebihan ilmu, maka seluruh malaikat pun bersujud, menghormat Adam, kecuali Izazil. Dia menolak karena Adam hanyalah makhluq yang diciptakan dari tanah, sedang dia diciptakan dari api. Maka sejak pembangkangan dan kesombongannya itu runtuhlah kemuliaan dan ketinggian namanya (Ibrani: Aza = Izzah = mulia, El = Eli= Allah ==>Azazil = makhluk yang dimuliakan Allah). Wujudnya pun berubah buruk menakutkan dan panggilannya diganti oleh Allah menjadi IBLIS laknatullah, dari kalimat BALASA yang artinya adalah “terputus dari rahmat Allah”). Tidak lama setelah itu si isteri mengandung tetapi kandungannya itu sangat besar dan lama yaitu 13 bulan. Ketika isterinya sedang mengandung ayahnya meninggal dunia. Tinggallah sang isteri seorang diri. Ketika berita tentang mereka diketahui oleh pemilik ladang. Ia terpaksa mengusir keluar ibu yang sedang mengandung itu kerana takut dengan orang kampung yang sedang mencari mereka. Mereka dicari untuk dibunuh kerana sejak kelahiran dajjal desa tersebut menderita kemarau yang panjang mereka beranggapan keluarga ini yang menyebabkan datangnya musibah di kampung mereka. Itulah sebabnya orang-orang kampung sentiasa mencari keluarga ini. Ibunya pun pergi ke kuil kecil untuk melahirkan anaknya disitu. Setelah melahirkan anaknya ia pun meninggal dunia dengan keadaan mengeluarkan darah yang banyak dari kandungannya yang sangat besar, itulah sebabnya wanita itu meninggal dunia sesaat setelah melahirkan. Bayi ini cacat sebagian angota tubuhnya, kulitnya bersisik seperti ular, berkepala besar, Buta mata kirinya dan mata kanannya tertonjol keluar Jadi kedua-dua matanya adalah cacat. Tertulis didahinya tulisan “Kafir (Kaf-Fa-Ra)”, Tulisan ini dapat dibaca oleh setiap org Islam, Baik itu yang pandai membaca maupun tidak. Berdasarkan hadis riwayat At-Thabrani, tanda ini menjelma dalam diri Dajjal setelah ia mengaku sebagai Tuhan, Dajjal dilahirkan sekitar 1 abad sebelum nabi musa.

Setelah beberapa tahun maka tempat persembunyaian Dajjal akhirnya diketahui oleh orang kampung. Mereka bersepakat untuk membakar kuil itu. Padasaat peristiwa itu terjadi dajjal dibawa oleh pendeta kuil itu untuk dihanyutkan kelaut ketika dilaut inilah ALLAH memerintahkan malaikat Jibril untuk menyelamatkan Dajjal dan diletakkan di benua Antartik di dalam sebuah gua, Samiri diselamatkan oleh Jibril dan dibawa ke sebuah pulau kecil yang indah dan dijaga oleh seekor binatang yang bisa berbicara bahasa manusia. Jibril menyuruh binatang itu menjaga si anak kecil, memberinya makan, dan jika anak itu bangun agar memberitahukan asal-usul si anak dan mengajarkan prinsip2 kehidupan. Samiri dirawat oleh binatang itu dengan penuh kasih sayang dan Jibril sesekali datang menengok anak itu, hingga pada suatu saat di usianya yang ke-7 dia bangun dari tidurnya. Dia keluar dari gua tempatnya berteduh, berlari keluar dan bertemu dengan binatang yang mengasuhnya. Pertama dia takut, tapi kemudian binatang itu mengajaknya bicara, “Engkau adalah anak kecil yang diselamatkan oleh malaikat Allah, Jibril. Ketahuilah tentang asal-usulmu……. (cerita ttg sejarah asal-usul si anak). Jibril menyuruhku untuk memberitahumu bahwa engkau adalah anak yang disayangi oleh Allah dan diberi kehendak bebas untuk memilih jalanmu. Jika engkau mengikuti jalan Jibril dan para nabi maka engkau akan menjadi orang yang mulia, raja yang hebat di muka bumi ini. Jika engkau mengikuti jalan Iblis maka engkau akan menjadi pendurhaka yang akan dikutuk oleh makhluk seisi bumi karena engkau akan berbuat kerusakan yang sangat besar dan jahat tiada tara.” Samiri kecil membalas, “Apa buktinya bahwa kau, hai binatang, berbicara benar?” Maka, oleh binatang itu Samiri diajak ke suatu tempat di pulau itu dan menunjukkan lempeng-lempeng bertulisan tangan Jibril, “Ini ditulis sendiri oleh malaikat yang mulia, Jibril, dan merupakan pedoman hidup untukmu. Janganlah kau melenceng dari pedoman-pedoman ini atau kau akan menjadi manusia durhaka.” Lempeng-lempeng itu bertuliskan di antaranya “Allah adalah Maha Pencipta, Raja Alam Semesta; Sembahlah hanya Allah dan jangan mempersekutukan-Nya.” Di sisi lempeng itu ada segumpal zat/materi yang merupakan sisa alat tulis Jibril yang dibawa dari surga. Samiri kecil memegang zat itu dengan tangannya, dipermainkannya dan ia menemukan bahwa zat itu sangat ajaib karena bisa menghidupkan kembali untuk sejenak, hewan yang sudah mati ( Zat inilah yang kelak digunakan Dajjal sehingga bisa menghidupkan mahluk yang sudah mati ). Binatang pengasuhnya mengajarkan kepada Samiri cara-cara ritual menyembah Allah dan menyuruhnya agar rutin melaksanakan. Namun, anak itu enggan dan selalu membangkang hingga usianya dewasa. Dia sangat tertarik pada kehidupan di pulau itu, dipelajarinya semua aspek ilmiah, dan dengan kecerdasannya yg luar biasa dia mampu menguasainya dengan bantuan penjelasan dari pengasuhnya.

Sewaktu didalam tidurnya, Malaikat Jibril as telah pula mengajarkan ilmu-ilmu hikmah kepadanya tanpa mengetahui bahawa Dajjal juga dipelihara oleh Izazil. Ini adalah permintaan Izazil kehadrat Allah swt yang juga dimakbulkanNya. Dikala itu Izazil juga telah menjelma menjadi ular besar dan memberinya makanan dan air minuman yang dimasukkan kedalam mulutnya. Binatang pendampingnya sangat sabar, selalu menyuruh Samiri untuk beribadah kepada Allah, hingga Samiri yang lelah diceramahi membalas, “Siapa Allah itu, kenapa aku tidak pernah melihat-Nya. Bahkan aku tidak pernah bertemu Jibril yang sering kau bicarakan itu, jangan-jangan semua yang kau bicarakan itu hanya dustamu agar aku tunduk kepadamu. Dengar ya, aku lebih hebat darimu dan Allah yang kau sebut-sebut itu.” Binatang itu ketakutan setengah mati mendengar makian Samiri, katanya, “Aku adalah ciptaan Allah dan aku hanya taat kepada-Nya. Engkau telah mengatakan hal yang mengguncang langit, maka dengarlah bagimu ada dua janji. Kesempatan pertama adalah sekarang. Jika engkau menyatakan tunduk kepada Allah maka perkataanmu akan diampuni, jika engkau tidak mau maka tinggalkanlah pulau ini untuk melihat kehidupan di luar sana agar kau menyadari keesaan Allah. Nanti engkau akan kembali ke sini dan jika pada saat itu engkau masih membangkang maka janji kedua akan berlaku, yaitu engkau tidak akan pernah lagi dapat kembali ke pulau ini dan akan menjadi makhluk paling jahat di muka bumi ini hingga akhir zaman.”
Samiri pergi, membuat perahu dan di tengah laut berpindah ke kapal lain dengan mengarang cerita bahwa ia korban kapal yang karam. Ia pergi menjenguk dunia luar, belajar setiap hal yang membuatnya tertarik, menyelidiki kisah-kisah tentang sejarah dirinya, menggali harta karun dunia berupa ilmu dan materi. Hingga ia menjadi orang yang sangat kaya, sangat pandai, dan yang membuatnya takjub adalah fisiknya yang tidak bertambah tua. Negeri pertama yang disinggahi Samiri pada usianya yang ke-20 adalah Yaman, 4000 km jaraknya dari pulau itu. Di sana ia belajar berbagai hal baru setiap hari dan dapat memahami makna kehidupan dan makhluk hidup dengan sangat cepat seolah-olah ia memiliki kecerdasan dan kemampuan seratus kali lipat manusia lainnya. Setiap orang yang mengenalnya merasa kagum pada kekuatan, kemampuannya yang besar, dan keajaiban dalam kecepatannya berpikir.
Setelah beberapa lama ia mulai berpikir untuk kembali ke negeri nenek moyangnya di Palestina. Tetapi sebelumnya ia merasa rindu untuk kembali ke pulau tempatnya hidup di masa kecil. Dengan mengendarai kapal besar dan ditemani sejumlah pelayan ia berangkat. Di tengah laut kapal besar itu berhenti, dan Samiri melanjutkan perjalanan sendiri dengan kapal kecil. Di pulau binatang besar itu hanya memandangi kelakuan Samiri, tidak mengajaknya bicara sama sekali. Di pulau, hal pertama yang teringat oleh Samiri untuk dibawa adalah materi ajaib peninggalan Jibril. Selain itu ia membawa juga sepotong batu kecil berwarna-warni yang dipotongnya dari batu panel tempat Jibril menuliskan wasiat-wasiatnya untuk Samiri.

Setelah itu dia melanjutkan petualangannya hingga ke palestina, Sampai di Palestina usianya sudah mencapai 100 tahun, tapi ia tidak merasa lemah, tua, ataupun pikun. Seolah-olah waktu telah berhenti pada masa mudanya. Tanpa ragu ia merasa dirinya pantas untuk menjadi tuhan, karena ia tahu dirinya lebih cerdas dari setiap manusia, bahkan baginya ruhnya adalah ruh dewa, buktinya hanya dia yang diajak bicara oleh binatang luar biasa yang menjadi pengasuhnya. Ia sadar semua makhluk takut kepadanya, karena kekuatannya yang luar biasa. Bukankah menurut binatang itu, Jibril, malaikat paling agung, adalah pembimbingnya sehingga ia seolah-olah tahu apa yang harus dilakukan dalam melakukan sesuatu yang tidak diketahuinya

Di zaman Nabi Musa samiri pernah menjadi pembantu nya. nabi musa telah mengetahui tentang dajjal dari malaikat Jibril as. Nabi Musa as telah menerimanya bekerja menjaga kuda dan membersihkan kandang kuda Nabi. Tetapi Dajjal bukan bekerja saja, dia selalu mengintip perbualan Nabi Musa dengan Nabi Harun juga perbincangan Nabi bersama Jibril as. Ia selalu mengikuti dari belakang Kuda Nabi dan apabila disuatu ketika Jibril as mendatangi Nabi Musa saat berkuda, kesempatan itu diambilnya untuk mengambil pasir tempat pijak kaki kuda Malikat Jibril as dan disimpannya. Ia juga selalu memerhatikan tingkah laku para pengikut Nabi Musa as.

Ketika Nabi Musa as pergi bermunajat selama 40 hari di Bukit Tursinar, peluang ini diambil oleh Dajjal as Samiri melakukan Tipudayanya. Dia telah berkata pada kaum Nabi Musa as yaitu Bani Israil supaya mengumpulkan semua emas yang mereka punya untuk menunjukkan kepada “Tuhan” Nabi Musa as. Setelah mereka mengumpulkan emas itu maka diberikan kepada Dajjal. Emas itu telah ditempa menjadi patung anak lembu yang dimasukkan pasir bekas tempat pijakan kaki kuda Jibril as yang disimpannya dulu. Patung itu diletakkan di hadapan masyarakat bani Israil dan kemudian dengan mentera yang diajar oleh Izazil. Tiba-tiba patung anak lembu itu bebicara mengaku dialah “tuhan” Nabi Musa as. Kaum Bani Israil yang selama ini mencari-cari Tuhan Nabi Musa telah berpaling dan menyembah patung anak lembu emas itu. Sekembalinya Nabi Musa dari Munajatnya, beliau sungguh marah akan perbuatan Samiri, beliau juga memarahi Nabi Harun yang tidak dapat mencegah keadaan itu. Maka Nabi Musa as memohon petunjuk pada Allah swt.

Ketika nabi Musa Sadar bahwa ia berhadapan dengan manusia yang akan menjadi dajjal di akhir zaman, maka Musa hanya menyuruhnya pergi dengan bebas, tanpa menghukumnya. Setelah diusir Nabi Musa, Samiri mengembara sendirian menjauhi wilayah kekuasaan Musa as. Ia mengembara ke berbagai negeri, belajar bahasa2 dan tulisan setiap masyarakat, mengumpulkan ilmu pengetahuan kuno yang kini dianggap punah. Ia mengarungi zaman kebesaran Daud, Sulaiman, hingga sampailah ia ke zaman Nabi Isa as. Fisiknya tetap seperti laki-laki berusia 30 tahun, ia selamanya muda meski telah berumur ribuan tahun.

Di zaman nabi Isa, Samiri mendengar kabar tentang Isa as, yang dikatakan sebagai keturunan Daud as, yang menyelamatkan bangsa Yahudi dari pertikaian, kejahatan, dan kepunahan. Samiri ingin menguji apakah Isa as ini betul-betul nabi atau bukan, maka ia pergi menemui Isa as. Namun, ia tidak langsung bertemu muka dengan Isa, melainkan mengutus orang untuk bertanya kepada Isa, “Jika engkau benar-benar Nabi, maka katakan padaku siapa yang berada di luar.” Isa diam sejenak dan kemudian berkata, “Wahai saudaraku, beritahukan kepada orang yang mengutusmu bahwa Allah yang Maha Perkasa menerima tobat dan mengampuni dosa2 seluruh hambaNya…… (disebutkan oleh Isa secara terperinci riwayat hidup Samiri). Samiri yang menerima kabar itu dari utusannya tidak menanggapi selain mengatakan, “Ia itu tukang sihir yang telah dirasuki setan-setan. Jika ia seorang nabi, maka ia tidak akan tahu siapa aku dan apa yang telah terjadi, sebab para nabi tidak memberitakan yang gaib. Hanya Allah yang mengetahui yang gaib.” Bukannya secara jantan menghadapi Isa, Samiri malah kabur mengembara ke negeri-negeri jauh, seperti Cina, India, Jepang. Isa as sendiri mengingatkan para pengikutnya agar berhati-hati terhadap seorang pembohong yang akan muncul di akhir zaman dengan mencuri nama dan gelarnya sebagai penyelamat bani Israil. Ia menjelajahi lautan, tanah-tanah tandus, padang pasir, dan daratan. Ia bergaul dengan berbagai kehidupan dan makhluk-makhluk hidup, mempelajari berbegai pengalaman tanpa batas. Ia tergila-gila dengan pemikiran untuk menguasai dunia, tapi sebelumnya ia merasa perlu kembali dulu ke pulaunya di Yaman untuk berpikir dan merencanakan jalannya dalam menguasai seluruh negeri dunia.

Setelah berkelana keberbagai tempat ahirnya Samiri pulang kembali ke pulau hijau di Yaman, tetapi begitu ia telah berlabuh dan berjalan menuju gua binatang raksasa berbulu tebal penguasa pulau itu merintangi jalannya. Binatang itu bersama dua puluh orang yang bertubuh tinggi melebihi pohon-pohon yang tinggi dan wajah mereka bersinar seperti matahari. Pada tangan mereka terdapat rantai besi berlapis baja yang tampak jelas bukan buatan dunia ini. Samiri menggigil ketakutan, ia bertanya, “Apa ini? Siapa mereka? Bagaimana mereka dapat sampai ke sini?” Binatang itu menjawab, “Wahai orang yang paling bodoh, engkau telah menyia-nyiakan dua kesempatan yang diberikan Allah kepadamu (kesempatannya untuk bertobat dalam pertemuan dengan Musa as. dan Isa as.), dan tidak tersisa bagimu kecuali janji terakhir.” Janji terakhir itu adalah seperti yang tertulis dalam pesan Jibril untuk Samiri: Tidak ada kitab bagimu kecuali apa yang dibawa kepadamu oleh seorang Nabi terakhir, Muhammad saw, yang datang menjelang akhir zaman. Jika engkau beriman dan meyakini apa yang kami imani, maka Allah akan memudahkanmu untuk mengimani penutup para nabi. Ia bernama Muhammad al Amin. Ia akan lahir sebagai nabi dan rasul di tengah-tengah kaum yang buta huruf. Ia berhijrah ke tempat yang banyak ditumbuhi pohon kurma, dan yang banyak mata air dan sumur tawarnya dengan tanah subur. Jika engkau mendustakan nabi yang mendahului Muhammad, maka Allah akan menutup hatimu dengan selubung hitam. Hatimu menjadi condong kepada kejelekan dan tidak dapat melihat cahaya. Akalmu hanya akan melihat dirimu sendiri saja seperti Iblis si terkutuk, dan engkaupun menjadi teman akrabnya. Jika engkau tidak mempercayai eksistensi Allah, malaikat-Nya, serta rasul-Nya maka engkau akan dimasukkan ke dalam penjara seribu tahun lamanya. Engkau akan bebas ketika Muhammad saw telah wafat.”
Ketika siuman dari pingsannya, Samiri mendapati dirinya telah berada dalam gua, sementara binatang itu ada di depannya. Kedua tangan dan kakinya terbelenggu dengan rantai yang sangat panjang agar ia dapat bergerak, duduk, berdiri, berjalan, dan buang air ke belakang di tempat dekat sumur yang telah disiapkan binatang itu baginya. Binatang itu sungguh-sungguh memperhatikan kebersihan dan mengurus badan Samiri. Samiri diliputi ketakutan yang tidak pernah dirasakannya, ia belum pernah melihat belenggu seperti ini bahkan dalam penjara Firaun dan kerajaan lainnya yang pernah dikunjunginya dalam pengembaraan.Binatang itu berkata, “Engkau adalah dajjal akhir zaman, raja kejahatan masa depan yang dikutuk oleh seluruh penghuni langit dan bumi. Engkau telah dianugerahi kekuatan dan kecerdasan oleh Allah, juga diberi kebebasan untuk memilih jalanmu, tetapi inilah yang telah kau pilih. Sekarang engkau berada pada zaman penutup para nabi, kekasih Allah, Muhammad saw. Ia telah lahir beberapa hari yang lalu ketika engkau berada di tengah lautan. Engkau berada di penghujung akhir zaman di bumi. Janji Allah telah datang masanya. Engkau tidak akan terlepas dari rantai yang membelenggumu kecuali setelah wafatnya Muhammad. Tanda keluarmu sebagai orang sombong di dunia adalah terputusnya pohon kurma Baisan, berkurangnya air danau Thabary, keringnya mata air Zughar, dan banyak terjadi gempa bumi dashyat sebelum keluarnya musuhmu yang akan memarahimu.”. Sambil berusaha melepaskan diri dari belenggu, Samiri berkata kepada binatang itu, “Bagaimana aku dapat meyakini bahwa perkataanmu itu benar? Mengapa engkau tidak mencabut sihirmu dan menjauhi setan-setanmu? Sungguh aku ingin keluar untuk memerintah dunia. Dunia tidak ada rajanya kecuali aku, sedangkan engkau berusaha menghalangi hakku. Aku adalah manusia paling tua karena waktu tidak berpengaruh kepadaku. Seluruh dunia di sekitarku telah berubah, tetapi aku tidak pernah berubah, tidak tua dan tidak beruban. Segala sesuatu di sekitarku tunduk kepadaku. Aku adalah anak dewa.”. Binatang itu cuma menjawab, “Engkau bersabar atau tidak, janji Allah pasti benar. Engkau dilaknat, diusir, dan dilemparkan seperti Iblis terkutuk, yang telah diperingatkan kepadamu melalui tulisan-tulisan malaikat Jibril untukmu.”

Simiri/ Dajjal di kurung di dalam penjara yaitu di Lautan Qauzum . Sebagian riwayat ahli tafsir menyatakan bahawa lautan Qauzum itu terletak ditengah-tengah laut Merah di Mesir yaitu di bagian yang paling dalam. Tetapi itu dirasakan kurang tepat. Riwayat yang lain pula mengatakan itu terletak di Lautan Atlantik. Mungkin ini lebih tepat kerana disitu juga Izazil membuat sebuah pintu Alam Jin seperti di Bermuda Triangel yang dapat menyedot apa saja yang melintas di permukaannya. Pintu Alam Jin ini merupakan sebuah Kerajaan Jin tempat untuk memenjara roh-roh manusia yang dapat mereka tanggkap dan mereka-mereka yang kafir, sesat dan orang Islam yang mengikut telunjuk mereka sewaktu hidupnya serta yang menjadi sahabat dan khadam mereka. Manusia-manusia ini apabila mereka mati semua roh-roh mereka akan dimasukkan disini dan tidak boleh keluar, menjadi hamba abdi mereka membuat senjata-senjata canggih untuk perang akhir zaman nanti. Telah juga diriwayatkan bahwa Allah swt Memberikan kesempatan pada Dajjal di ahir jaman nanti untuk menyesatkan manusia. Dajjal akan keluar dan memulai ajarannya kepada umat ini selama empat puluh hari saja. Namun begitu, hari pertamanya adalah sama dengan setahun dan hari kedua sama dengan sebulan dan ketiga sama dengan satu minggu dan hari-hari selanjutnya sama seperti hari-hari biasa. Jadi keseluruhan waktu Dajjal membuat fitnah dan kerusakan itu adalah 14 bulan dan 14 hari. Dalam Hadis riwayat Muslim disebutkan:

Kami bertanya: “Wahai Rasulullah! Berapa lamakah ia akan tinggal di muka bumi ini? Nabi Muhammad saw, menjawab: Ia akan tinggal selama empat puluh hari. Hari yang pertama seperti setahun dan hari berikutnya seperti sebulan dan hari ketiga seperti seminggu. Kemudian hari yang masih tinggal lagi (yaitu 37 hari) adalah sama seperti hari kamu yang biasa

Maka peluang itu dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan membuat huruhara kerusakan besar di muka bumi seperti terjadinya gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami, taufan, puting beliung hingga menyebabkan banyak sekali jiwa yang melayang dan ditanggkap oleh bala tenteranya, diseret dan dimasukkan di dalam penjara mereka.

Kisah manusia yang terdampar dipulau yang dihuni Dajjal ( Zaman Rosulluloh )

sebuah hadits yang diriwayatkan dari Fathimah binti Qais berkata,”Aku mendengar suara seruan dari muadzin Rasulullah saw untuk melaksanakan shalat maka aku pun berangkat ke masjid dan shalat bersama Rasulullah saw. Aku shalat di shaff para wanita dibelakang kaum laki-laki. Ketika shalat sudah selesai, Rasulullah saw duduk diatas mimbar sambil tersenyum beliau bersabda, ” Demi Allah sesungguhnya aku mengumpulkan kalian bukanlah untuk suatu kabar gembira atau kabar buruk akan tetapi aku mengumpulkan kalian karena Tamim ad Dari yang dahulunya seorang laki-laki pemeluk agama Nasrani kini telah memeluk islam. Ia telah berkata kepadaku dengan suatu perkataan yang pernah aku katakan kepada kalian tentang al Masih ad-dajjal. Ia mengisahkan perjalanannya kepadaku bahwa ia berlayar dengan sebuah kapal laut bersama 30 orang laki-laki dari kabilah Lakham dan Judzam. Kemudian mereka terombang-ambing oleh ombak (badai) selama satu bulan. Hingga mereka terdampar di sebuah pulau ditengah laut didaerah tempat terbenamnya matahari, Lalu mereka duduk (istirahat) di suatu tempat yang terletak sangat dekat dengan kapal.Setelah itu mereka masuk kedalam pulau tersebut lalu mereka bertemu dengan seekor binatang yang berbulu lebat sehingga mereka tidak dapat memperkirakan mana ekornya dan mana kepalanya karena tertutup oleh bulunya yang terlalu banyak. Mereka berkata,”Celaka, dari jenis apakah kamu ini.” Ia menjawab,”Saya adalah al jassasah. Mereka bertanya,”Apakah al jassasah itu? (tanpa menjawab) ia berkata,”Wahai orang-orang pergilah kalian kepada seorang laki-laki yang berada didalam goa itu. Sesungguhnya ia sangat ingin mendengarkan berita-berita dari kalian!”. Tentang al jassasah ini, Imam Nawawi mengatakan bahwa dinamakan al jassasah dikarenakan binatang itu ditugaskan untuk tajassus atau memata-matai dan menyelidiki untuk mencari berbagai berita yang akan diberikan kepada dajjal. (Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi juz XVII hal 104)

Tamim ad Dari berkata,”Ketika ia telah menjelaskan kepada kami tentang laki-laki itu, kami pun terkejut karena kami mengira bahwa ia adalah setan. Lalu kami segera berangkat sehingga kami memasuki goa tersebut, di sana terdapat seorang manusia yang paling besar (yang pernah kami lihat) dalam keadaan terikat sangat kuat. Kedua tangannya terikat ke pundaknya serta antara dua lutut dan kedua mata kakinya terbelenggu dengan besi.

Kami berkata,”Celaka, siapakah kamu ini?’ ia menjawab, ”Takdir telah menentukan bahwa kalian akan menyampaikan kabar-kabar kepadaku, maka kabarkanlah kepadaku siapakah kalian ini?’ Mereka menjawab,”Kami adalah orang-orang Arab yang berlayar dengan sebuah kapal, tiba-tiba kami menghadapi sebuah laut yang berguncang lalu kami terombang-ambing di tengah laut selama satu bulan dan teradamparlah kami di pulau ini.

Ia (laki-laki besar yang terikat itu) berkata,”Beritakanlah kepada saya tentang pohon-pohon korma yang ada didaerah Baisan?” Kami berkata,”Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya?” Ia berkata,”Saya menanyakana pakah pohon-pohon korma itu berbuah?’ Kami menjawab,’Ya.’ Ia berkata,’Adapun pohon-pohon korma itu maka sebentar lagi tidak akan berbuah lagi.’Kemudian ia berkata lagi,” Beritakanlah kepadaku tentang danau Tiberia.’ Mereka berkata,”Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya? Ia bertanya,”Apakah ia tetap berair?’ kami menjawab,’Ya.’ Ia berkata,’adapun airnya, maka sebentar lagi akan habis.’

Kemudian ia berkata lagi,’Beritakanlah kepada saya tentang mata air Zugar.’ Mereka menjawab,’Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya?’ Ia bertanya,”Apakah di sana masih ada air dan penduduk di sana masih bertani dengan menggunakan air dari mata air Zugar itu?’ Kami menjawab,’benar, ia berair banyak dan penduduknya bertani dari mata air itu.’ Ia berkata,’adapun airnya, maka sebentar lagi akan habis.’

Lalu ia berkata lagi,’ Beritakanlah kepadaku tentang nabi yang ummi, apa sajakah yang sudah ia perbuat?’ Mereka menjawab,’Dia telah keluar dari Mekkah menuju Madinah.’ Lalu ia bertanya,’ Apakah ia diperangi oleh orang-orang Arab?’ kami menjawab,’Ya.’ Ia bertanya,’ Apakah yang ia lakukan terhadap mereka?’ Maka kami memberitahukan kepadanya bahwa ia (Nabi) itu telah menundukkan orang-orang Arab yang bersama dengannya dan mereka menaatinya.’ Lalu ia berkata,’Apakah itu semua telah terjadi?’ kami menjawab,’Ya.’ Ia berkata,’ Sesungguhnya adalah lebih baik bagi mereka untuk menaatinya dan sungguh aku akan mengatakan kepada kalian tentang diriku. Aku adalah al masih addajjal dan sesungguhnya aku hampir saja diizinkan untuk keluar. Maka aku akan keluar dan berjalan di muka bumi dan tidak ada satu pun kampung (negeri) kecuali aku memasukinya dalam waktu 40 hari selain Mekkah dan Thaibah / madinah, kedua negeri itu terlarang bagiku. Setiap kali aku ingin memasuki salah satu dari negeri itu maka aku dihadang oleh malaikat yang ditangannya ada pedang berkilau dan sangat tajam untuk menghambatku dari kedua negeri tersebut. Dan disetiap celahnya terdapat malaikat yang menjaganya.

FITNAH DAJJAL

Dajjal telah diberi peluang oleh Allah swt utuk menguji umat muslim. Oleh kerana itu, Allah memberikan kepadanya beberapa kemampuan yg luar biasa. Di antara kemampuan Dajjal ialah:

1. Segala kesenangan hidup akan ada bersama dengannya. Benda-benda di bumi akan mematuhinya. Sebelum kedatangan Dajjal, Umat Islam akan diuji dahulu oleh Allah dengan kemarau panjang selama 3 tahun berturut-turut. Pada tahun pertama hujan akan kurang sepertiga dari biasa dan pada tahun kedua akan berkurang 2/3 dari biasa dan tahun ketiga hujan tidak akan turun samasekali. Umat akan dilanda kekeringan. Di saat itu Dajjal akan muncul membawa ujian. Maka daerah mana yg percaya Dajjal itu Tuhan, ia akan berkata pada awan: Hujanlah kamu di daerah ini! Lalu hujan pun turun dan bumi menjadi subur. Begitu juga ekonomi, perdagangan akan menjadi makmur dan stabil pada org yg bersekutu dgn Dajjal. Manakala penduduk yg tidak mau bersukutu dgn Dajjal..mereka akan tetap berada dlm kesusahan.

Dan diriwayatkan pula pengikut Dajjal akan memiliki segunung roti (makanan) sedangkan org yg tidak percaya dengannya berada dalam kelaparan dan kesusahan. Dalam hal ini, para sahabat Rasullullah s.a.w. bertanya:” Jadi apa yg dimakan oleh org Islam yg beriman pada hari itu wahai Rasulullah? “Nabi menjawab: ” Mereka akan merasa kenyang dengan bertahlil, bertakbir, bertasbih dan bertaubat. Jadi zikir-zikir itu yang akan menggantikan makanan.” H.R Ibnu Majah

2. Bersamanya perwujudan yang menyerupai Surga dan Neraka:
Di antara ujian Dajjal ialah kelihatan bersama dengannya Perwujudan surga dan neraka dan juga sungai air dan sungai api. Dajjal akan menggunakan kedua-duanya ini untuk menguji iman org Islam kerana hakikat yg benar adalah sebaliknya dari apa yg kelihatan. Apa yg dikatakan Surga itu sebenarnya Neraka dan apa yg dikatakannya Neraka itu adalah Syurga.

3. Kecepatan perjalanan Dajjal dan Negeri-Negeri yang tidak dapat dimasukinya:
Kami bertanya: Wahai Rasulullah! Bagaimana Kemampuan dajjal menempuh perjalanan diatas muka bumi ini? Nabi menjawab : “Kecepatan perjalanannya adalah seperti kecepatan “Al Ghaist” (hujan atau awan) yang ditiup oleh angin yang kencang.” H.R Muslim
Namun demikian, Dajjal tetap tidak dapat memasuki dua Tempat suci umat Islam yaitu Makkah Al Mukarramah dan Madinah Al Munawwarah.

4. Bantuan Syaitan-Syaitan untuk memperkukuh kedudukan dajjal :
Syaitan juga akan bekerjasama membantu Dajjal. Bagi syaitan, inilah masa yg terbaik utuk menyesatkan lebih banyak lagi anak cucu Adam a.s.


semoga dapat bermanfaat bagi teman2 sekalian. nanti kalo ada yg bagus di blog lg dah....hahahahaha......

thanks....... yaaaaa......:)



oa nh sumber artikelnya :

http://diluarlogika.wordpress.com

Jumat, 03 Juni 2011

Bulan Rajab

Rajab, adalah bulan ketujuh dalam penanggalan hijriyah dan penanggalan Jawa. Bulan ini dikenal sebagai bulan Allah. Pada tanggal 27 di bulan ini, umat Islam di seluruh dunia merayakan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW, yaitu pada saat Rasulullah melakukan perjalanan dari Masjidil Haram(Makkah)ke Masjidil Aqsha (Palestina) dengan Buraq, dan dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha menghadap Allah SWT.


Keterangan yang muktamad tentang bulan Rajab adalah bahwa bulan itu termasuk bulan-bulan yang dihormati, atau dalam Al-Qur’an disebut sebagai Asyhurul Hurum, yaitu, Muharram Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab. Dalam bulan-bulan tersebut, Allah SWT melarang peperangan dan ini merupakan tradisi yang sudah ada jauh sebelum turunya syariat Islam. Allah Swt berfirman:

”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS At-Taubah: 36)

Dari para ulama kalangan mazhab Asy-Syafi’i, Imam An-Nawawi berkomentar tentang puasa sunnah khusus di bulan Rajab, “Tidak ada keterangan yang tsabit tentang puasa sunnah Rajab, baik berbentuk larangan atau pun kesunnahan.

Namun pada dasarnya melakukan puasa hukumnya sunnah (di luar Ramadhan). Dan diriwayatkan oleh Abu Daud dalam kitab Sunan bahwa Rasulullah SAW menyunnahkan berpuasa di bulan-bulan haram, sedang bulan Rajab termasuk salah satunya.”
Adapun tentang keutamaan bulan Rajab, kebanyakan ulama mengatakan bahwa dasarnya sangat lemah, bahkan boleh dikatakan tidak ada keterangan yang kuat yang mendasarinya dari sabda Rasulullah SAW.
Sayangnya, entah bagaimana prosesnya, justru sebahagian kaum muslimin berpendapat bahwa bulan Rajab memiliki berbagai keutamaan, sehingga umat Islam dianjurkan untuk melakukan ibadah-ibadah tertentu agar mereka dapat meraih fadhilah atau keutamaan tersebut.

Di antara contoh-contoh amalan-amalan yang sering dipercaya umat Islam untuk dilakukan pada bulan Rajab adalah:

1. Mengadakan shalat khusus pada malam pertama bulan Rojab.
2. Mengadakan shalat khusus pada malam Jum’at minggu pertama bulan.
3. Shalat khusus pada malam Nisfu Rajab (pertengahan atau tanggal 15 Rajab).
4. Shalat khusus pada malam 27 Rajab (malam Isra’ dan Mi’raj).
5. Puasa khusus pada tanggal 1 Rajab.
6. Puasa khusus hari Kamis minggu pertama bulan Rajab.
7. Puasa khusus pada hari Nisfu Rajab.
8. Puasa khusus pada tanggal 27 Rajab.
9. Puasa pada awal, pertengahan dan akhir bulan Rajab.
10. Berpuasa khusus sekurang-kurang-nya sehari pada bulan Rajab.
11. Mengeluarkan zakat khusus pada bulan Rajab.
12. Umrah khusus di bulan Rajab.
13. Memperbanyakkan Istighfar khusus pada bulan Rajab.

Akan tetapi, semua pendapat tersebut tidak dapat dipegang, karena kalau kita jujur terhadap sumber-sumber asli agama ini, nyaris tidak satu pun amalan-amalan di atas yang berdasarkan kepada hadis-hadis yang shahih.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik Ra. dijelaskan bahwa Rasulullah SAW apabila memasuki bulan Rajab beliau senantiasa berdo’a:

“Allahumma Baarik Lanaa Fii Rajab Wa Sya’baan Wa Ballighnaa Romadhan” (Yaa Allah, Anugerahkanlah kepada kami barokah di bulan Rajab dan Sya’ban serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan) (HR Ahmad dan Bazzar).

Sayangnya hadis ini menurut Ibnu Hajar tidak kuat. Sedangkan hadis-hadis yang lainnya yang berkaitan dengan keutamaan-keutamaan bulan Rajab, tak ada satu pun hadis yang dapat dijadikan hujjah. Misalnya hadits yang bunyinya:

“Rajab adalah bulan Allah, Sya`ban adalah bulanku (Rasulullah SAW ) dan Ramadhan adalah bulan ummatku”

Hadits ini oleh para muhaddits disebutkan sebagai hadits palsu dan munkar. Dr. Yusuf Al-Qaradawi menyebutkan bahwa para muhadditsin telah mengatakan kemungkaran dan kepalsuan hadits ini dalam fatwa kontemporer beliau.

Dalam kitab Iqthidha Shiratil Mustaqim, Ibnu Taimiyah berkata, “Tidak ada satu keterangan pun dari Nabi SAW berkaitan dengan keutamaan bulan Rajab, bahkan keumuman hadis yang berkaitan dengan hal tersebut merupakan hadis-hadis palsu.” (Iqthidha Shirathil Mustaqim, 2/624)

Ibnu Hajar Al-Asqalani secara khusus telah menulis masalah kedha’ifan dan kemaudhu’an hadits-hadits tentang amalan-amalan di bulan Rajab. Beliau menamakannya: Taudhihul Ajab bi maa Warada fi Fadhli Rajab.“ Di dalamnya beliau menulis, “Tidak ada satu keterangan pun yang menjelaskan keutamaan bulan Rajab, tidak juga berkaitan dengan shaumnya, atau pun berkaitan dengan shalat malam yang dikhususkan pada bulan tersebut. Yang merupakan hadis shahih yang dapat dijadikan hujjah.”

Dengan demikian, sebenarnya tidak ada satu keterangan pun yang dapat dijadikan hujjah yang menunjukkan tentang keutamaan bulan Rajab. Baik itu berkaitan tentang keutamaan shaum di bulan tersebut, shalat pada malam-malam tertentu atau ibadah-ibadah yang lainnya yang khusus di lakukan pada bulan Rajab.


Dan tidak didapat riwayat shahih yang menjelaskan tentang berpuasa rajab dikarenakan keutamaan yang ada didalam bulan itu. Diantara hadits-hadits itu adalah :

1. Diriwayatkan dari Abu Sa’id al Khudriy bahwa Rasulullah saw bersabda,”Rajab adalah bulan Allah, sya’ban adalah bulanku dan ramadhan adalah bulan umatku. Barangsiapa yang berpuasa rajab dengan keimanan dan penuh harap maka wajib baginya keredhoan Allah yang besar, akan ditempatkan di firdaus yang tertinggi. Barangsiapa yang berpuasa dua hari dari bulan rajab maka baginya pahala yang berlipat dan setiap takarannya sama dengan berat gunung-gunung di dunia dan barangsiapa berpuasa tiga hari dari bulan rajab maka Allah akan menjadikan puasa itu sebuah parit yang lebarnya satu tahun perjalanan diantara dirinya dengan neraka…” Ibnul Jauzi mengatakan bahwa hadits ini maudhu’ (palsu).

2. Diriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah saw bersabda,”Barangsiapa yang berpuasa tiga hari dari bulan rajab maka Allah tetapkan baginya puasa sebulan. Barangsiapa berpuasa tujuh hari dari bulan rajab maka Allah tutupkan baginya tujuh pintu-pintu neraka. Barangsiapa yang berpuasa delapan hari dari bulan rajab maka Allah bukakan baginya delapan pintu-pintu surga dan barangsiapa yang berpuasa setengah bulan rajab maka Allah tetapkan baginya keredhoan-Nya dan barangsiapa yang ditetapkan baginya keredhoan-Nya maka Dia tidak akan mengadzabnya. Dan barangsiapa yang berpuasa selama bulan rajab maka Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah.” Ibnul Jauzi mengatakan bahwa hadits ini tidak benar karena diantara para perawinya terdapat Aban. Syu’bah mengatakan bahwa berzina lebih aku sukai daripada aku meriwayatkan hadits dari Aban. Ahmad, Nasai dan Dauquthni mengatakan bahwa hadits ini tidaklah diambil karena didalamnya terdapat Amar bin al Azhar. Ahmad mengatakan bahwa hadits ini maudhu’u (palsu). (Al Maudhu’at juz II hal 205 – 206)

Tentang permasalahan ini, Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan didalam kitabnya “Tabyiinul ‘Ajb” hal 23 bahwa tidak terdapat riwayat tentang keutamaan dari bulan rajab, tidak puasa di bulan itu, tidak berpuasa sedikit saja dari bulan itu dan tidak pula mengerjakan qiyamullail yang dikhususkan di bulan itu.

Imam Ibnul Qayyim mengatakan didalam kitab “al Muniful Manar” hal 151 bahwa seluruh hadits yang menyebutkan bulan rajab, melakukan shalat disebagian malam-malam di bulan itu maka ia adalah pendusta dan pembohong.” (Silsilatul Ahaditsil Wahiyah juz II hal 222)

Puasa di Bulan Sya’ban

Jumhur fuqaha, yaitu para ulama Hanafi, Maliki dan Syafi’i berpendapat akan dianjurkannya berpuasa di bulan sya’ban berdasarkan riwayat dari Aisyah yang berkata,”Aku tidak melihat Rasulullah saw lebih banyak berpuasa daripada bulan sya’ban.” Aisyah juga berkata, ”Bulan yang paling disukai Rasulullah saw untuk berpuasa didalamnya adalah sya’ban bahkan sampai bulan ramadhan..”

Syarbini al Khatib mengatakan bahwa terdapat riwayat didalam shahih Muslim bahwa Rasulullah saw berpuasa di bulan sya’ban seluruhnya kecuali sedikit sekali (dari hari-hari itu).”

Para ulama berkata bahwa lafazh dalam hadits kedua adalah penjelasan dari hadits yang pertama, bahwa yang dimaksud dengan seluruhnya adalah sebagian besarnya.

Dari Aisyah berkata bahwa aku tidak melihat Rasulullah saw menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali bulan ramadhan.” Para ulama berkata bahwa beliau saw tidak menyempurnakan puasanya satu bulan penuh supaya tidak dianggap bahwa hal itu adalah kewajiban.

Sedangkan para ulama Hambali berpendapat bahwa tidak dianjurkan berpuasa di bulan sya’ban, ini adalah pendapat kebanyakan dari mereka namun pemilik kita “Al Irsyad” menganjurkannya. (al Mausu’ah al Fiqhiyah juz II hal 9993)


Puasa yang dilarang di bulan Rajab

melaksanakannya, maka batallah keyakinan yang memiliki keutamaan khusus. Memang tidak ada riwayat shahih yang menyebutkan keutamaan puasa khusus bulan Rajab. Namun bukan berarti tidak boleh berpuasa sunnah sama sekali di dalamnya, padahal banyak nash-nash secara umum yang menyebutkan adanya puasa sunnah baik di bulan Rajab atau lainnya; misalnya, puasa Senin-Kamis, tiga hari setiap bulan, puasa Dawud (sehari puasa-sehari tidak). Sesungguhnya puasa yang dimakruhkan, menurut Al-Thurthusi adalah puasa dalam tiga bentuk berikut:

1. Apabila kaum muslimin menghususkan puasa setiap tahunnya, seperti yang banyak dilakukan oleh kalangan awam dan jahil terhadap syari'ah, sehingga terkesan seolah-olah hukumnya fardlu sebagaimana puasa Ramadlan.

2. Diyakini bahwa puasa tersebut hukumnya sunnah dan sangat-sangat dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana shalat sunnah rawatib.

3. Diyakini puasa di dalamnya akan mendapat pahala besar dan fadhilah yang agung daripada puasa di bulan selainnya. Keutamaan puasa ini diyakini seperti puasa Asyura, seperti keutamaan shalat di akhir malam daripada awalnya. Dalam hal ini masuk wilayah fadhail (keutamaan) bukan wilayah sunnah atau wajib. Kalau seandainya benar seperti itu, pastinya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah menjelaskannya atau melaksanakannya walau sekali dalam hidupnya, namun jika tidak pernah.


Kenapa dinamakan bulan haram?

Para ulama berselisih pendapat mengenai sebab penamaan bulan haram ini. Sebagian mereka mengatakan, dinamakan bulan haram dikarenakan besarnya kehormatan dan keagungan bulan-bulan tersebut serta besarnya akibat dari dosa yang dilakukan padanya. Ibnu Abi Thalhah dari Ibnu Abbas radliyallahu 'anhu mengatakan, "Allah menghusukan empat bulan yang Dia jadikan sebagai bulan-bulan haram, mengagungkan kehormatannya, menjadikan dosa yang dikerjakan di dalamnya jauh lebih besar (dari bulan-bulan lainnya) dan Dia menjadikan amal shaleh dan pahala (di bulan tersebut) juga lebih besar."

Sebagian pendapat yang lain mengatakan, karena diharamkan perang di dalamnya. Dan tentang larangan berperang pada bulan ini sudah menjadi kebiasaan orang-orang jahiliyyah sejak dahulu, bahkan sejak masa Nabi Ibrahim 'alaihis salam.


Kenapa dinamakan bulan Rajab?

Menurut Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah, dinamakan bulan Rajab karena dia diagungkan atau dihormati. Jika dikatakan rajaba fulanun maulaahu (Si fulan menghormati tuannya). Kaum jahiliyah sejak dahulu telah mengagungkan dan menghormati bulan ini.

Sebagian ulama, sebagaimana yang dikutip oleh Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam Lathaif Al Ma’arif, bahwa bulan Rajab memiliki sekitar 14 nama dan sebagian lagi menyebut hingga 17 nama. Di antaranya adalah Rajab (mulia, terhormat, agung), Rajab Mudhar (sangat, lebih kemuliaan dan keharamannya), Munshil Asnah (melepas anak penah), Al-Ashamm (tuli), Al-Ashabb (mengena, mendapatkan),Munfis (yang indah dan bagus), Muthahhir (mensucikan, membersihkan), Ma'la (tempat tinggi), Muqim (berdiam diri),Haram (lemah tua), Muqasyqisy (terpelihara), Mubri'(bebas, lepas), Fard (menyendiri), sebagaimana sebagian yang lain menyebutnya sebagai Syahrullah (bulan Allah).

Kata rajab juga memiliki beberapa bentuk jama', di antaranya Arjaab, Rajabaanaat, Arjabah, Araajib dan Rajaabii, sebagaimana yang disebutkan oleh Al Hafizh Ibnu Hajar yang menukil penjelasan dari Ibnu Dihyah (Lihat Muqaddimah Tabyiin Al ‘Ajab)


Wallahu a’lam bishshawab


Sumber :

http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/puasa-di-bulan-rajab.htm
http://binamuslim.wordpress.com/2010/06/14/keutamaan-bulan-rajab/
http://www.voa-islam.com/islamia/tsaqofah/2010/06/22/7313/keutamaan-bulan-rajab-dalam-timbangan/